dalam kesempatan hari ini kita membahas tentang
pengertian puisi.
fer donk bisa membuat puisi harus tau juga apa itu yang
di sebut puisi ^_^ .
Puisi
Puisi(dari bahasa Yunani kuno:
ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa
digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti
semantiknya.
Penekanan pada segi estetik
suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang
membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa
ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis
literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala
kreativitas
. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.
. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.
Baris-baris pada puisi dapat
berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan
salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang
juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca
hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi
penulis selalu memiliki alasan untuk segala 'keanehan' yang diciptakannya. Tak
ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada
beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru
Namun beberapa kasus mengenai
puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik
dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu 'pemadatan kata'. Kebanyakan
penyair aktif sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa
dan bukan pada pokok puisi tersebut.
Di dalam puisi juga biasa
disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga ada
bemacam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar.
Di beberapa daerah di
Indonesia puisi juga sering dinyanyikan dalam bentuk pantun. Mereka enggan atau
tak mau untuk melihat kaidah awal puisi tersebut.
STRUKTUR FISIK
PUISI
Struktur fisik puisi terdiri
dari:
Perwajahan puisi (tipografi),
yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi
kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik.
Hal-hal tersebut sangat
menentukan pemaknaan terhadap puisi.
Diksi, yaitu pemilihan
kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah
bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka
kata-katanya harus dipilih secermat mungkin.
Pemilihan kata-kata dalam
puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
Imaji, yaitu kata atau susunan
kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan,
pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara
(auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji
taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan
merasakan seperti apa yang dialami penyair.
Kata konkret, yaitu kata yang
dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini
berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misalnya kata kongkret “salju:
melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret
“rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan,
dll.
Gaya bahasa, yaitu penggunaan
bahasa yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi
tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya
memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Gaya bahasa disebut juga majas.
Adapaun macam-amcam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes,
ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio,
klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.
Rima/Irama adalah persamaan
bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.
Rima mencakup:
Onomatope (tiruan terhadap
bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.),
Bentuk intern pola bunyi
(aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak
berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya
Pengulangan kata/ungkapan.
Ritma merupakan tinggi rendah,
panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam pembacaan
puisi.
STRUKTUR BATIN
PUISI
Struktur batin puisi terdiri
dari
Tema/makna (sense); media
puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka
puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna
keseluruhan.
Rasa (feeling), yaitu sikap
penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan
tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi
penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas
sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis,
dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi
suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima,
gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada
wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar
belakang sosiologis dan psikologisnya.
Nada (tone), yaitu sikap
penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa.
Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama
dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada
pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
Amanat/tujuan/maksud
(itention); yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.
JENIS - JENIS
PUISI.
puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.
Aturan- aturan itu antara lain :
Ø
Jumlah kata dalam 1 baris
Ø
Jumlah baris dalam 1 bait
Ø
Persajakan (rima)
Ø
Banyak suku kata tiap baris
Ø
Irama
Ciri puisi lama:
Ø
Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama
pengarangnya.
Ø
Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan
sastra lisan.
Ø
Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah
baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Jenis-jenis puisi
lama
Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki
kekuatan gaib.
Contoh:
Assalammu’alaikum
putri satulung besar
Yang beralun
berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul
rambutmu
Aku membawa sadap
gading
Akan membasuh
mukamu
PUISI BARU.
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik
dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri Puisi Baru:
Ø
Bentuknya rapi, simetris;
Ø
Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
Ø
Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair
meskipun ada pola yang lain;
Ø
Sebagian besar puisi empat seuntai;
Ø
Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan
sintaksis)
Ø
Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian
besar) : 4-5 suku kata.
Jenis-jenis puisi baru Menurut isinya, puisi dibedakan
atas :
Balada adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini
terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema
rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c.
Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait
berikutnya. Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Balada
Matinya Seorang Pemberontak”.
Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau
pahlawan. Ciri-cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa,
Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra).
Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai
puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru,
pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan.
Contoh:
Bahkan batu-batu
yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu
dengan cara sendiri
Menggeliat derita
pada lekuk dan liku
bawah sayatan
khianat dan dusta.
Dengan hikmat
selalu kupandang patung-Mu
menitikkan darah
dari tangan dan kaki
dari mahkota duri
dan membulan paku
Yang dikarati oleh
dosa manusia.
Tanpa luka-luka
yang lebar terbuka
dunia kehilangan
sumber kasih
Besarlah mereka
yang dalam nestapa
mengenal-Mu
tersalib di datam hati.
(Saini S.K)
Nah sampai disini dulu ya. Semoga informasi yang saya
posting bermanfaat.
No comments:
Post a Comment